Masyarakat Bersama Pokmaswas Lindungi Tanaman Mangrove di Daerah Desa Sindangjaya


Musim penghujan telah tiba mengakibatkan muara cimedang Desa Sindangjaya Kecamatan Cikalong meluap sehingga airnya sangat besar dan membawa sampah pepohonan seperti bambu kayu dan plastik plastik terbawa arus sungai, di khawatirkan sampah itu merusak tanaman mangrove yang telah di tanam setahun yang lalu.
"Air di Muara Cimedang sangat besar membawa sampah sampah yang akan merusak tanaman mangrove" tutur ketua Pokmaswas Ajat Sudrajat.
Pokmaswas Desa Sindangjaya membangun Pagar berbahan Bambu sepanjang aliran Muara Cimedang yang ditanami tanaman mangrove supaya tanaman mangrove dapat terjaga kelestariannya.
"Kami mencoba memagari seluruh tanaman mangrove sepanjang muara cimedang supaya tanaman mangrove bisa terjaga dari sampah yang terbawa oleh banjir tersebut" sambung ketua pokmaswas.
Tanaman Mangrove sendiri sangat bermanfaat bagi manusia:
  • Mencegah Intrusi Air Laut
Intrusi laut merupakan peristiwa perembesan air laut ke tanah daratan. Intrusi laut dapat menyebabkan air tanah menjadi payau sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Hutan Mangrove memiliki fungsi mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau sehingga dapat mencegah terjadinya Intrusi Air laut ke daratan.
  • Mencegah Erosi dan Abrasi Pantai
Erosi merupakan pengikisan permukaan tanah oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak laut. Hutan Mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air.
  • Sebagai pencegah dan penyaring alami
Hutan mangrove biasanya yang dipenuhi akar pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai.Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang mencemari laut seperti minyak dan diterjen, dan merupakan enghalang alami terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
  • Sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa
Hutan Mangrove juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya. Beberapa jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak tinggal didaerah ini. Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang cukup di daerah mangrove ini. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
  • Berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir
Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan. Sebagai contoh, Buah vivipar yang terbawa air akan menetap di dasar yang dangkal, dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru. Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau sendiri.
Hutan mangrove di Indonesia kini tidak luput dari permasalahan lingkungan. Akibat pengelolaan yang buruk, ekosistem hutan mangrove di pesisir pantai terancam punah sehingga akan mempercepat proses abrasi pantai dan dalam beberapa tahun kedepan, garis pantai akan lebih cepat bergeser ke arah daratan.
Maka dari itu kami terus berusaha untuk menjaga melestarikan dan menanam kembali tanaman mangrove ini agar selalu terjaga kelestariannya. Sindangjaya(22/11/2018)

Related Posts:

0 Response to "Masyarakat Bersama Pokmaswas Lindungi Tanaman Mangrove di Daerah Desa Sindangjaya"

Post a Comment